Saturday, August 15, 2020

Kopi Gratis Sepanjang Malam Di Malioboro


Buat kalian pecinta kopi,senja dan gratis sangat cocok jika ingin mengikuti event malioboro coffee night iniPada kesempatan kali ini kami akan memberikan beberapa artikel yang berkaitan tentang pembahasan mengenai Kopi Gratis Sepanjang Malam Di Malioboro Coffee Night. Berikut ini akan kami berikan beberapa ulasan dan pembahasan yang berkaitan mengenai Kopi Gratis Sepanjang Malam Di Malioboro Coffee Night


Puncak perhelatan festival kopi Malioboro Coffee Night #3 akan dimeriahkan dengan pembagian kopi gratis dengan jumlah tak terbatas pada malam, di Jalan Malioboro Yogyakarta, Selasa, 2 Oktober 2019.“Beragam kopi nusantara akan mulai kami bagikan gratis kepada pengunjung Malioboro mulai pukul 21.00- 03.00 WIB,” ujar Anggi Dita, Ketua Panitia Malioboro Coffee Night Rabu 2 Oktober 2019.Anggi menuturkan jika pada perayaan tahun lalu, kopi gratis yang dibagikan ke pengunjung Malioboro jumlahnya 26.200 cup sesuai dengan HUT 262 Kota Yogyakarta saat itu, untuk tahun ini jumlahnya tak terbatas.


Kopi gratis yang dibagikan pada puncak perayaan kali ini juga lebih beragam, mewakili berbagai citarasa khas kopi nusantara. Seperti Kopi Arabika dari pegunungan Bintang Papua, Robusta Lampung, Robusta Temanggung, Liberika Pati, kopi khas Jawa Timur dan banyak lagi.Pengunjung yang hendak mendapatkan kopi gratis itu bisa merapat ke tiga titik pembagian yang ditentukan dan menjadi pusat perhelatan perayaan ini. Yakni Loko Coffee Shop, depan Malioboro Mall, dan depan Kantor Gubernur DIY Kepatihan.Malioboro Coffee Night sendiri merupakan perayaan festival kopi untuk memfasilitasi para pecinta dan penggiat kopi dari seluruh Indonesia. Perhelatan ini telah diselenggarakan sejak 30 September 2019 dan akan berakhir 2 Oktober 2019.


Lewat acara ini, Anggi mengatakan, pihaknya hendak mengangkat kembali kopi sebagai bagian dari budaya, dan industri. Sehingga acara ini melibatkan ratusan penggiat kopi dari seluruh Indonesia. Mereka yang selama ini berperan dalam dunia kopi dari hulu ke hilir juga dilibatkan, baik dari petani hingga pelaku industri penjual minuman kopi.


Selama dua hari perhelatan berlangsung, Anggi menuturkan acara itu ikut menarik minat wisatawan mancanegara, yang sedang berada di Yogyakarta. Mereka bisa menjajal kopi nusantara yang disajikan para pelaku usaha kopi. “Ada pula wisatawan dari Malaysia dan Singapura yang memang sengaja setiap tahun menunggu acara ini digelar untuk hadir di sini,” ujarnya.Dalam kegiatan ini ada 110 tenant pegiat kopi dari seluruh Indonesia di mana 60 tenant merupakan perwakilan dari Yogyakarta. Sementara yang lainnya dari Aceh, Palembang, Bengkulu, Jawa Barat, Jawa Tengah, Toraja, hingga Papua.


Pegiat kopi Yogyakarta, Agus Prasetyo sebelumnya menuturkan event untuk mengangkat kopi memang perlu terus digencarkan, mengingat tingkat konsumsi kopi di Indonesia masih rendah. Atau hanya sekitar 1,3 kilogram per tahun meski hasil panennya berlimpah.Menurutnya, meski Yogyakarta tidak memiliki kebun kopi yang dikembangkan secara masif, namun Yogyakarta dapat mendongkrak pamor kopi melalui event Malioboro Coffee Night.Keseruan dalam event kali ini selain adanya Bursa Kopi, juga digelar Jogja Aeropress Championship atau kompetisi teknik menyeduh kopi. Di mana hasil kopi seduhan akan dinilai oleh sejumlah juri, dan seduhan terbaik akan melaju ke ajang Aeropress Championship.

Kopi Indonesia Dapat Kuasai Eropa

Pada kesempatan kali ini kami akan memberikan beberapa artikel yang berkaitan tentang pembahasan mengenai Kopi Indonesia Bisa Kuasai Pasar Uni Eropa. Berikut ini akan kami berikan beberapa ulasan dan pembahasan yang berkaitan mengenai Kopi Indonesia Bisa Kuasai Pasar Uni Eropa

Komoditas kopi Indonesia harus bersaing dengan produk berasal dari Brasil dan Vietnam, jika ingin menguasai pasar Uni Eropa (UE). Alasannya, kata Ketua Komite Perjanjian Perdagangan Bebas Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Wahyuni Bahar, kopi Brasil dan Vietnam telah lebih dulu masuk ke Eropa dengan jumlah ekspor yang banyak.”Kopi Indonesia bersaing dengan kopi milik Brasil dan Vietnam untuk masuk pasar Uni Eropa. Apabila produksi hulu tidak ditingkatkan, Indonesia akan kalah jumlah untuk ekspor ke Uni Eropa karena Vietnam juga telah memiliki FTA (free trade agreement) dengan Uni Eropa,” ujar di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, 17 September 2019.

Indonesia baru memenuhi 4 persen dari permintaan pasar di Uni Eropa. Sedangkan Brasil, Vietnam sudah mencapai 31 persen dan 25 persen. Untuk produktifitas kopi Indonesia pun rendah jika dibandingkan dengan Vietnam.Dia menuturkan, penyebab dari menurunnya produksi kopi dalam negeri dikarenakan keterbatasan lahan.  https://www.kegunaanbuahan.web.id/terhidrasi-sepanjang-hari-dengan-buah-ini/ Selain itu, insentifikasi dan ekstensifikasi dari untuk perkebunan kopi itu tidak berjalan maksimal.

Wahyuni mengungkapkan, ekspor kopi sbobet indonesia dari dalam negeri sendiri pada tahun 2018 tumbuh melambat karena tingginya konsumsi dalam negeri. Selain itu harga kopi dunia kurang menguntungkan karena surplus pasokan global.”Pasar Uni Eropa sudah dibanjiri dengan kopi negara-negara eropa seperti Italia dan Jerman,” kata dia.

Menurutnya, investasi asing yang masih sedikit di perkebunan dan industri pengolahan biji kopi. Meskipun regulasi sudah melonggar dengan mengizinkan asing menanam modal 95 persen. “Investasi asing lebih banyak di manufaktur peralatan dan mesin pengolahan kopi,” ungkapnya.Wahyuni menganjurkan kepada pemerintah harus segera menyelesaikan IEU CEPA (Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement). Agar ke depannya produk kopi Indonesia memiliki daya saing tinggi untu masuk pasar Benua Biru.Pemerintah, kata dia, harus memberikan insentif bagi invetasi di perkebunan kopi baik hulu maupun hilir.

Indonesia Ketuanya Kopi


Pada kesempatan kali ini kami akan memberikan beberapa artikel yang berkaitan tentang pembahasan mengenai Indonesia Ketua Dewan Kopi. Berikut ini akan kami berikan beberapa ulasan dan pembahasan yang berkaitan mengenai Indonesia Ketua Dewan Kopi


Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Iman Pambagyo terpilih sebagai Ketua Dewan Organisasi Kopi Internasional atau International Coffee Organization (ICO) Council. Dengan demikian untuk periode 2019-2020 Indonesia akan menjadi pemimpin ICO, menggantikan Swiss.Pada periode sebelumnya, Swiss yang diwakili Stephani Kung menjadi pemimpin Dewan ICO. Terpilihnya Iman, dilakukan dalam pertemuan tahunan ke-125 ICO Council pada 23–28 September 2019 di London, Inggris.


Ketua Dewan ICO nanti akan bertugas memimpin kelanjutan pembahasan berbagai keputusan penting yang dihasilkan oleh Dewan ICO. Ia juga harus bermitra dengan Direktur Eksekutif ICO untuk melaksanakan keputusan tersebut dengan memobilisasi berbagai sumber daya.“Keketuaan Indonesia pada Dewan ICO ini menjadi penting dan mencerminkan kepercayaan dunia pada Indonesia untuk mendorong kelangsungan ekonomi sektor kopi melalui kemitraan antara pemerintah, petani, dan sektor industri,” kata Iman dalam keterangan resmi Senin, 30 September 2019.


Dia melanjutkan upaya tersebut sejalan dengan pernyataan Wakil Presiden Jusuf Kalla di forum PBB di New York pada 25 September 2019. Kala itu, JK menyoroti turunnya harga biji kopi dunia dan perlunya ditempuh langkah-langkah terobosan guna menyelamatkan industri dan pertanian komoditas tersebut.Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyatakan penunjukan Iman sebagai Ketua Dewan ICO merupakan pengakuan terhadap peran dan kontribusi Indonesia kepada organisasi tersebut.


“Selain itu, hal ini merupakan refleksi dari kerpercayaan anggota kepada Indonesia untuk menakhodai ICO menghadapi berbagai tantangan, khususnya terkait dengan keberlanjutan ekonomi sektor kopi sebagai dampak dari krisis harga kopi global,” kata Enggar.Pertemuan ke-125 ICO Council dilaksanakan di tengah meningkatnya keprihatinan terhadap merosotnya harga kopi dunia sebesar 30 persen dalam 2 tahun terakhir. Kondisi itu dinilai membutuhkan upaya kerja sama di antara anggota ICO untuk mengatasinya.Saat ini, harga kopi global berada di bawah US$2 per kilogram (kg). Selama ini, kelebihan pasokan kopi global ditengarai menjadi pemicu utama terus tertekannya harga kopi dunia.

Kopi Koteka Khas Papua


Koteka adalah salah satu daun yang bisa digunakan oleh orang di Papua untuk memperbesar alat kelamin mereka.Pada kesempatan kali ini kami akan memberikan beberapa artikel yang berkaitan tentang pembahasan mengenai Nikmatnya Kopi Koteka Khas Papua Berikut ini akan kami berikan beberapa ulasan dan pembahasan yang berkaitan mengenai Nikmatnya Kopi Koteka Khas Papua


Nama Kopi dan Koteka sudah tak asing lagi di telinga kita. Yang satu berupa minuman, satu lagi pakaian untuk menutup kemaluan laki-laki penduduk asli Papua. Kalau keduanya jadi satu dan terhidang dalam secangkir kopi, kira-kira seperti apa rasanya?


Di Alenia Papua Coffee and Kitchen Kemang, Jakarta Selatan, saya mencicipi secangkir V60 Arabica Papua, pada Kamis 3 Mei 2018. Tepat saat hujan turun, hawa dingin memeluk seketika membikin kopi yang hangat sampai cangkirnya berkeringat seolah meminta segera direguk.


Saya menyingkirkan dripper sebelum menyeruput kopi pekat tersebut. Namun, lebih dulu, ampas kopi di dalam dripper saya dekatkan ke penciuman. Hmmm, aroma asamnya kental mencekat di pangkal hidung. Para pesohor kopi akan menyebut kopi ini memiliki acidity atau tingkat keasaman yang tinggi. Memang beginilah karakter kopi Papua: tegas mulai dari aromanya.


Mencoba menyeruput perlahan menikmati setiap regukan. Kopi itu memenuhi seluruh bagian mulut dan seketika saya dapat mengecap dengan baik rasanya. Ada sensasi citrus yang tertinggal. “Asamnya dekat dengan rasa berry, jeruk, dan peach. Makin tinggi asamnya, penilaiannya makin baik,” tutur roaster Curious People Coffee, Hideo Gunawan. Dia menjadi salah satu informan yang akan bercerita tentang serba-serbi kopi Arabica Papua, khususnya yang berasal dari Oksibil, Pegunungan Bintang, Papua.


Kopi khas Pegunungan Bintang ini diberi nama Kopi Koteka. Terdengar unik namanya karena kopi itu dikemas dalam wadah serupa koteka asli. Bupati Oksibil Costan Oktemka, yang turut mendampingi Hideo, mengatakan Kopi Koteka merupakan kopi asli produksi masyarakat Pegunungan Bintang. “Kami ingin mengenalkan pariwisata Oksibil melalui kopi,” ujar Bupati Costan.


Kopi Koteka berjenis Arabica tumbuh di ketinggian lebih dari 1.900 mdpl. Makin tinggi lahan penanaman, menurut Hideo, kian berkualitas pula rasanya. Inilah yang membuat Kopi Koteka menjadi spesial dibandingkan kopi-kopi Arabica Indonesia lainnya yang rata-rata ditanam di ketinggian 1.500 mdpl.


Di ketinggian tersebut, hawa dingin dengan suhu rata-rata 18-23 derajat membuat biji kopi matang lebih sempurna. “Suhu ini ideal untuk penanaman kopi,” kata Hideo. Proses pematangan menjadi lebih lama karena faktor suhu. Akibatnya, zat gizi akan menumpuk dan rasa kopi cenderung lebih asam. Namun seperti inilah ciri khas kopi yang berkualitas.


Kopi-kopi Koteka ditanam di lima distrik di Oksibil. Masing-masing keluarga menanam dan memiliki setidaknya 1.000 pohon dengan hasil produksi berkisar 600 kilogram setahun. Kopi akan didistribusikan ke berbagai wilayah di Papua, seperti Jayapura, pasca-panen raya sepanjang tahun.


Meski baru didistribusikan sampai Jayapura, Kopi Koteka diklaim telah dikenal hingga mancanegara karena pernah dipromosikan ke Eropa dan Australia. Promosi tersebut gencar dilakukan mulai 2016. Untuk mempopulerkannya pun pemerintah menggelontorkan bantuan ke 20 koperasi di sana. Masing-masing koperasi menerima dana Rp 100 juta untuk pengembangan kopi. Bantuan ini dilakukan pemerintah guna mendukung masyarakat memaksimalkan produksi biji kopi, baik biji kering maupun basah.


Hingga bisa dinikmati di atas meja, Kopi Koteka berjenis Arabica di Oksibil memiliki sejarah panjang. Konon, kopi itu tak serta-merta tumbuh di sana. Menurut cerita Bupati Oksibil, kopi tersebut dibawa misionaris asal Belanda masuk ke Papua pada 1970. Dan sejak dipanen pertama kali hingga kini, kopi masih diproses dengan cara manual. “Mulai cara mereka menguliti hingga me-roasting, semua masih tenaga manusia,” kata Hideo, yang melakukan penelitian terhadap kopi tersebut pada Februari lalu.


Meski diproses dengan tangan manusia, penduduk setempat telah memiliki insting untuk memperlakukan biji-biji kopi dengan tepat. Misalnya memastikan biji benar-benar merah saat dipetik. Inilah yang membuat Kopi Koteka terjaga kualitasnya.

Kopi Indonesia Yang Mendunia


Pada kesempatan kali ini kami akan memberikan beberapa artikel yang berkaitan tentang pembahasan mengenai Kopi Asli Indonesia Yang Bisa Mendunia. Beberapa artikel yang akan kami sajikan untuk anda kali ini ,bisa sangat membantu apabila anda ingin mencari informasi yang berikaitan mengenai Kopi Asli Indonesia Yang Bisa Mendunia. Dan dalam kesempatan kali ini kami akan memberikan beberapa artikel yang membahas dan mengulas mengenai Kopi Asli Indonesia Yang Bisa Mendunia


Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kopi terbaik, bahkan produksi tahunan yang mencapai 600 ribu ton mampu menyuplai tujuh persen kebutuhan kopi dunia. Menurut data Kementerian Pertanian RI (Kementan RI), Indonesia merupakan produsen kopi terbesar di dunia, setelah Brasil dan Kolombia.


Pemerintah menyatakan setidaknya ada 16 jenis kopi yang diminati pasar internasional. Bertepatan dengan Hari Kopi Internasional yang jatuh setiap 1 Oktober, yuk kenali tujuh kopi yang paling favorit berikut ini!


1. Kopi Arabika Gayo, Sumatera

Kopi asal Aceh ini teksturnya lebih encer alias tak terlalu pekat dengan tingkat keasaman seimbang. Cocok untuk kamu yang bukan penyuka kopi asam.Masyarakat Aceh punya cara penyajian tardisional yang khas. Bukan diseduh, tapi kopi dan air direbus dalam panci hingga mendidih, lalu dituang ke dalam gelas berisi susu dan gula.


2. Kopi Arabika Kintamani, Bali

Kopi Kintamani menjadi salah satu kopi yang populer di Jepang, Eropa, dan beberapa negara Arab. Tujuan ekspor utama kopi Kintamani memang di tiga negara tersebut. Rasanya unik karena dominasi asam citrus segar dan aroma wangi bunga, dengan tingkat keasaman dan kekentalan sedang.


3. Kopi Arabika Toraja

Beberapa negara yang menjadi tujuan utama ekspor kopi Toraja adalah Jepang dan Amerika, karena karakteristiknya unik, sesuai dengan kebiasaan minum kopi di sana. Kopi Toraja biasanya tidak menyisakan after taste pahit yang bagi sebagian orang terasa mengganggu.Sensasi pahit yang ditimbulkan bijih kopinya hanya ada di awal dan hilang dalam sekali teguk. Kopi Toraja dan mayoritas kopi lainnya yang tumbuh di Sulawesi cenderung punya rasa earthy, seperti rasa tanah atau hutan dengan kandungan asam rendah.


4. Kopi Arabika Java Ijen Raung

Satu kontainer kopi Java Ijen Raung khas Bondowoso pertama kali diekspor pada 2011, tapi popularitasnya di luar negeri kian meroket. Hingga 2016, Indonesia berhasil mengekspor 43 kontainer atau setara dengan 858,91 ton kopi.Kopi Java Ijen Raung punya ciri khas unik yakni rasa sedikit pedas dengan aroma bunga hutan. Tingkat asamnya sedang, tapi cenderung ke asam Jawa daripada citrus.


5. Kopi Liberika Rangsang Meranti, Riau

Berdasarkan situs disperin.riau.go.id, kopi Liberika dari Kepulauan Meranti telah menyabet sertifikasi Indikator Gegrafis (IG), dan dinyatakan sebagai salah satu hasil pertanian terbaik oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Nasional RI. Kopi ini sangat populer di Malaysia dan Singapura sebagai dua negara tujuan ekspor terbesar.


6. Kopi Arabika Flores Bajawa

Kekentalan cukup pekat, tapi tingkat keasamannya rendah. Berbeda dengan kebanyakan kopi di Indonesia, kopi Arabika dari kawasan Bajawa, Flores, Nusa Tenggara Timur, punya rasa dominan cokelat dan vanili dengan after taste yang sedikit nutty. Amerika adalah negara tujuan sebagian besar ekspor kosmoditas kopi Flores Bajawa.


7. Kopi Robusta Temanggung

Aroma cukup unik, yakni aroma tembakau dengan rasa pahit pekat dan mendominasi. Namun itulah yang membuat kopi khas Temanggung, Jawa Tengah, ini sangat autentik dan digemari. Bahkan pasar ekspornya sudah mencapai negara-negara Eropa, Timur Tengah, hingga Amerika Latin.

Kenapa Rasa Kopi Pahit Sekali


Pada artikel kali ini kami akan memberikan artikel mengenai  Kenapa Rasa Kopi Pahitnya Seperti Omonganmu. Berikut ini artikel yang memberikan ulasan dan pembahasan mengenai Kenapa Rasa Kopi Pahitnya Seperti Omonganmu


Siapapun tentu tidak ingin minum sesuatu yang rasanya pahit, termasuk pula ketika minum kopi. Hingga adakalanya untuk menghilangkan rasa pahit kopi, banyak peminum kopi yang memberi tambahan gula. Padahal, tanpa ditambahi gula, minuman kopi yang baik itu seharusnya manis dan seimbang, dan mungkin sedikit asam.Faktanya, rasa pahit pada kopi itu terasa nyatanya. Ketika berbicara tentang pahitnya kopi, yang menjadi kambing hitam adalah proses penggorengan/penyangraian yang tidak sempurna. Ada yang masih mentah, atau bahkan terlalu matang. Padahal, ini hanya salah satu faktor saja.


Sumber Rasa Pahit pada Kopi

Sumber dari rasa pahit pada kopi datang dari beberapa faktor penyebab. Pertama adalah varietas dari biji kopi mentah itu sendiri. Kopi jenis Robusta mempunyai kadar kepahitan yang lebih besar daripada jenis Arabika. Ini karena kandungan asam klorogenat dan kafein pada kopi Robusta lebih banyak. Asam klorogenat pada kopi Robusta bisa mencapai 10% dari massa kering biji kopi, lebih tinggi 2% secara keseluruhan dibandingkan kopi jenis Arabika. Selain itu, kandungan kafein kopi Robusta juga 2 kali lipat lebih tinggi daripada kopi Arabika.


Bukan hanya spesies dan varietas kopi yang mempengaruhi kepahitan kopi. Pada tahun 2006, Adriana Farah dan Carmen Marino Donangelo menerbitkan sebuah makalah ilmiah tentang senyawa fenolik dalam kopi di The Brazilian Journal of Plant Physiology. Apa kesimpulannya?


“Faktor generik seperti spesies dan varietas, tingkat pematangan, dan sampai batas tertentu kondisi lingkungan dan praktik pertanian, merupakan penentu penting dari komposisi asam klorogenat dalam biji kopi hijau, dan juga akan mempengaruhi komposisi minuman akhir.”Mereka juga menarik perhatian pada pemrosesan, khususnya metode monsoon. Ini adalah proses pengeringan biji kopi tradisional dari India yang menghadapkan biji kopi hijau ke arah angin muson yang lembab. Diketahui, praktek pengeringan tradisional ini bisa mengurangi kandungan asam klorogenat dan rasa pahit dari kopi.Faktor lainnya yang sangat mempengaruhi rasa pahit pada kopi adalah proses penyangraian biji kopi. Ketika biji kopi mentah disangrai, kandungan asam klorogenat perlahan mulai rusak dan hilang. Sebagai gantinya, muncul senyawa asam lakton dan fenilindan.


Senyawa Pembentuk Rasa Pahit Pada Kopi

Seorang peneliti kopi Thomas Hoffdan menyatakan, senyawa fenilindan inilah yang menciptakan persepsi rasa pahit pada kopi. Banyak atau sedikitnya fenilindan tergantung pada proses penyangraian. Biji kopi yang disangrai ringan hingga sedang (light to medium) memiliki lebih banyak asam lakton. Kondisi ini membuat biji kopi tersebut menciptakan apa yang disebut Hofmann sebagai “kualitas rasa pahit seperti kopi yang menyenangkan”. Bahasa sederhananya, bubuk kopi yang berwarna coklat muda hingga coklat biasa mempunyai rasa yang tidak terlalu pahit, dan aroma asli dari kopinya masih terasa. Sedangkan biji kopi yang disangrai terlalu matang, hingga berwarna coklat gelap memiliki lebih banyak senyawa fenilindan. Hal ini membuat biji kopi yang disangrai medium to dark (sedang hingga gelap) menciptakan rasa pahit yang kental.

Unsur Dari Kopi Instan


Pada artikel kali ini kami akan memberikan artikel mengenai Unsur Dari Kopi Instan. Berikut ini artikel yang memberikan ulasan dan pembahasan mengenai Fakta Kopi Instan


Fakta Tentang Kopi Instan

Dibandingkan dengan kopi biasa, kopi instan biasanya memiliki harga yang lebih murah. Rasanya juga cenderung lebih variatif.Berikut adalah berbagai fakta tentang kopi instan.


Kandungan Antioksidannya Cukup Tinggi

Pakar kesehatan menyebut kopi instan ternyata memiliki kandungan antioksidan yang cukup tinggi. Bahkan, kandungannya bisa saja lebih tinggi dari minuman lainnya. Selain itu, berdasarkan sebuah penelitian, disebutkan bahwa secangkir kopi instan menyediakan kalium, magnesium, serta vitamin B.Keberadaan antioksidan dan kandungan-kandungan tersebut tentu bisa mendukung sistem kekebalan tubuh dan membuat kita lebih sehat. Selain itu, kita juga tidak akan mudah terkena dampak buruk dari radikal bebas penyebab datangnya masalah kesehatan.


Kandungan Kafeinnya Lebih Rendah

Kopi instan ternyata memiliki kandungan kafein lebih rendah dari kopi biasa. Terdapat sisi positif dan negatif dari hal ini. Bagi mereka yang diminta untuk menurunkan asupan kafein karena mengalami efek samping layaknya gelisah, denyut jantung meningkat, atau susah tidur, kopi instan tentu bisa dijadikan solusi.Sebagai informasi, di dalam sesendok teh kopi instan terdapat kafein sebanyak 30-90 mg. Jumlah ini lebih rendah dari kopi biasa dengan ukuran yang sama, yang memiliki kafein sebanyak 70-140 mg.Hanya saja, jumlah kafein yang lebih rendah ini juga bisa memberikan efek samping tersendiri. Kandungan ini sebenarnya bisa membantu meningkatkan laju sistem metabolisme, membuat fungsi otak meningkat, dan mendukung kinerja hati. Kita tentu tidak akan mendapatkan manfaat-manfaat tersebut dengan maksimal jika hanya mengonsumsi kopi instan.


Meningkatkan Risiko Kanker

Kopi instan memiliki kandungan akrilamida hampir dua kali lipat dibandingkan dengan yang ada di dalam kopi biasa. Sebagai informasi, akrilamida berasal dari biji kopi yang dipanggang. Bahan kimia ini dikenal bisa meningkatkan risiko kanker dan bisa menyebabkan kerusakan pada sistem saraf.Sebenarnya, kadar akrilamida di dalam kopi instan masih aman bagi kesehatan, namun jika kita sering meminumnya, dikhawatirkan asupan akrilamida menjadi lebih tinggi dan membahayakan.Selain itu, pakar kesehatan masih memperdebatkan kandungan gula dan minyak nabati yang cenderung tinggi di dalam kopi instan. Kandungan ini disebut-sebut bisa menyebabkan datangnya kanker jika terlalu sering dikonsumsi.


Meningkatkan Risiko Terkena Hipertensi

Jika kita sering mengonsumsi kopi instan, maka risiko terkena hipertensi akan meningkat. Hal ini disebabkan oleh adanya kandungan krimer yang bisa mengganggu sirkulasi darah dan menurunkan kondisi pembuluh darah. Masalahnya adalah penyumbatan pada pembuluh darah bisa berujung menjadi masalah kesehatan yang lebih serius seperti serangan jantung atau stroke.


Meningkatkan Risiko Diabetes

Kopi instan sebenarnya memiliki kandungan biji kopi yang rendah. Bahkan, ada kopi instan yang hanya mengandung perasa kopi. Selain itu, kopi ini juga memiliki kandungan pemanis buatan yang cenderung tinggi. Melihat fakta ini, sering mengonsumsinya bisa saja meningkatkan risiko terkena diabetes atau obesitas.


Meningkatkan Kolesterol

Kandungan krimer di dalam kopi instan ternyata bisa meningkatkan kadar kolesterol dengan signifikan. Hal ini tentu akan memperburuk kesehatan jantung.


Melihat fakta ini, sebaiknya memang kita tidak berlebihan mengonsumsi kopi instan. Konsumsilah sesekali saja demi menjaga kesehatan tubuh.

Cokelat Rasa Antangin Joss


Pada artikel kali ini kami akan memberikan artikel mengenai Cobain Cokelat Rasa Antangin Joss.Berikut ini kami akan memberikan pembahasan yang berkaitan dengan artikel yang membahas mengenai Cobain Cokelat Rasa Antangin Joss


Memasuki musim hujan, kedai Kopi Kangen menghadirkan varian baru. Bukan kopi seperti biasa, tetapi minuman cokelat yang dikombinasikan dengan susu putih segar dan Tolak Angin, minuman pereda masuk angin.Ide minuman itu berasal dari dua pendiri Kopi Kangen, William Heuw dan Chris Erlando. Keduanya ingin memberi warna baru pada minuman cokelat yang disajikan di kedai tersebut.Racikan terbaru mereka dinamai Kangen Dimanjah. Peluncuran perdananya digelar pada Minggu, 15 Desember 2019, di kedai yang berada Jalan Pluit Karang Utara No.58, Penjaringan, Jakarta Utara.


Info Terbaru Game Joker123 : Kini daftar agen situs judi slot joker123 online Indonesia dengan deposit minimal hanya 25000 ribu saja dapat anda lakukan melalui link http://www.jokerr123.org/ sehingga anda bisa memainkan semua game slot online, game tembak ikan joker123.


Liputan6.com mencoba mencicipi menu terbaru tersebut. Rasa cokelat sedikit pahit dipadu dengan susu full krim yang cukup kental terasa berbeda saat dikombinasikan dengan rasa mint dari Tolak Angin. Racikan cokelat itu tak ditambahkan gula lain. Rasa manis yang ada berasal dari madu pada Tolak Angin.Sensasi menghangatkan perut yang diklaim oleh peracik terasa berbeda pada saya, yakni rasa sedikit mual sebagai after taste. Tapi, tak semua orang berpendapat senada. Bila penasaran, Anda bisa mencobanya langsung.”Menu ini tanpa gula tambahan untuk menghindari risiko diabetes,” ujar William.Menu minuman cokelat itu menambah deretan menu yang sudah disajikan sebelumnya. Kangen Mantan, misalnya, menjadi salah satu menu favorit di kedai ini. Minuman berbahan dasar teh lavender, air kelapa dan lemon cukup segar di tenggorokan. Rangkaian menu ditawarkan mulai dari Rp18 ribu hingga Rp25 ribu.


Desain Manjah

Beraga nama unik yang dicantumkan pada menu merupakan salah satu strategi marketing yang dicetuskan William dan Chris. Hal itu mengingat tingginya persaingan bisnis kedai kopi saat ini, khususnya di Jakarta.Tak sampai di situ, William mengatakan akan terus membuat bereksperimen dan menciptakan menu baru yang pasti membuat pengunjung kangen untuk mampir lagi ke Kopi Kangen. “Ya, rencana kita akan terus buat menu baru, seenggaknya setiap enam bulan sekali kita akan ada menu baru,” ujar William.Kedai kopi mereka juta membuat progress yang sangat cepat, belum genap satu tahun, William dan Chrisberhasil mengelola kedai mereka dengan membuka 26 outlet wiralaba yang tersebar di seluruh Indonesia.


“Kalau untuk outlet kita sudah ada di Jakarta, Tangerang, Semarang, Bali, Jambi, dan Surabaya. Sebentar lagi juga kita akan buka di Bekasi, Nganjuk, dan Pontianak,” sambungnya.Bukan hanya sekadar berbisnis, William juga menegaskan kopi yang mereka produksi di kedai adalah kopi robusta yang mereka beli dari petani langsung. “Untuk biji kopi kita ambil dari petani langsung, malah sekarang kita jadi ngasih challenge ke mereka, ‘Pak, bisa gak bulan ini kita pesan 700 kilo,’ dan menurut saya secara nggak langsung itu menghidupi perekonomian mereka juga,” ujar William.

Kopi Gula atau Bebas Gula


Boleh gak sih kopi dipake dengan gula? Kombinasi yang baik memang tapi,apakah baik? Pada kesempatan kali ini kami akan memberikan beberapa artikel yang berkaitan tentang pembahasan mengenai Kopi Sugar Atau Free Sugar. Berikut ini akan kami berikan beberapa ulasan dan pembahasan yang berkaitan mengenai Kopi Gula atau Bebas Gular kesukaan anda.


Minum kopi selain bisa membuat tahan dari kantuk, juga dipercaya baik buat kesehatan. Tapi kopi yang bagaimana? Salah-salah, malah penyakit berbahaya yang datang.Minum kopi dengan menambahkan gula, atau minum kopi saset, ternyata berisiko Anda trserang penyakit diabetes. Sebaliknya, minum kopi hitam tanpa gula bakal mengurangi tingkat risiko diabetes.Berdasarkan data terbaru dari IDF Diabetes Atlas, pada 2017 Indonesia menduduki peringkat ke-6 dunia jumlah penderita diabetes terbesar, yaitu sebanyak 10,3 juta jiwa.International Diabetes Federation (IDF) merupakan referensi global untuk memperkirakan prevalensi diabetes yang tepat dan terkini mengenai beban kesehatan pada individu dan ekonomi. Diabetes merupakan penyakit yang memakan biaya besar dalam pengobatannya dengan jumlah penderita yang terus meningkat.Tercatat sebanyak 199 juta wanita di dunia menderita diabetes dan diproyeksikan meningkat menjadi 313 juta pada 2040. Diabetes merupakan penyebab utama kematian nomor 9 pada wanita dengan jumlah kematian 2,1 juta per tahun.


Data terkini IDF Diabetes Atlas yang diterbitkan 2 tahun sekali tersebut menuliskan peningkatan jumlah penderita diabetes yang cukup signifikan di Indonesia. Pada 2011 sebanyak 7,3 juta orang menderita diabetes, pada 2013 naik menjadi 8,5 juta dan pada 2017 sudah mencapai 10,3 juta jiwa. Sebetulnya, kondisi di Indonesia lebih mencemaskan lagi. Menurut dokter spesialis penyakit dalam RS Siloam Jakarta Mulyani Anny Suryani Gultom, satu dari dua penduduk Indonesia bahkan tidak tahu bahwa dirinya terkena diabetes. Bisa jadi, penderita diabetes di Tanah Air lebih banyak dari jumlah yang tercatat.Padahal dampak penyakit ini sangat fatal. Apabila menderita diabetes, tubuh si penderita tidak dapat mengatur metabolisme tubuh dengan baik sehingga menyebabkan terganggunya fungsi organ tubuh lainnya.


Kondisi ini dapat berujung pada berbagai macam komplikasi, seperti penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, amputasi bahkan kebutaan.Mulyani menegaskan bahwa hingga saat ini belum ditemukan obat yang mampu menyembuhkan penyakit diabetes. Karena itu, menurutnya upaya pencegahan sedini mungkin menjadi pilihan terbaik, dan salah satunya adalah dengan membatasi asupan gula yang masuk ke dalam tubuh sehari-hari, termasuk pada saat minuman kopi.Masyarakat tidak perlu menghentikan kegemaran minum kopi, karena justru sangat berfaedah bagi kesehatan.Dia memaparkan, berdasarkan tiga sumber terpercaya, yaitu Diabetes Care (2014), Clinical Nutrition (2016) dan American Journal of Epidemiology (2014), mengkonsumsi kopi secara teratur malah dapat mengurangi risiko terkena diabetes, dengan rasio 10 persen per cangkir.“Namun saya menganjurkan agar mengkonsumsi kopi secukupnya untuk memperhatikan batasan asupan kafein,” kata Mulyani.


Kafein dari secangkir kopi dapat terserap ke dalam darah hanya dalam tempo 20 menit dan belum hilang dari darah selama 12 jam lebih. Kafein yang masuk akan memicu lonjakan detak jantung, tekanan darah dan energi sehingga memengaruhi tingkat adenosin dalam otak.Adenosin adalah senyawa kimia dalam otak yang berfungsi mengatur keinginan tidur dan jika meminum kopi, kafein akan memengaruhi reseptor adenosin otak dan mematikan mereka. Inilah mengapa beberapa saat setelah meminum kopi, peminumnya dapat kehilangan keinginan untuk tidur dan lebih bersemangat.Jika kopi dicampur dengan gula, sebenarnya tidak perlu terlalu dirisaukan bila dalam takaran yang kecil. Namun, minuman kopi yang diracik di kedai-kedai kopi banyak mengandung kadar lemak, gula dan kalori yang tinggi.Menggunakan pemanis khusus bisa jadi alternatif untuk menghindari risiko diabetes. Atau Anda bisa meniru cara pilihan selebritas Cut Mini dengan hidup rendah gula.


Cut Mini mengaku sudah beberapa tahun terakhir mengurangi drastis konsumsi gula. Padahal, dahulu aktris yang pernah meraih Piala Citra ini mengaku selalu membawa kopi kemasan yang sudah bercampur dengan gula dan susu. Namun, dia sering merasa pusing dan kemudian mencoba menggantinya dengan kopi pahit dan kemudian merasa lebih nyaman.“Mulai dari situ saya sama sekali tidak memakai gula dalam kopi. Jadi kalau saya pesan kopi di kafe, saya sama sekali tidak pakai gula. Kayaknya badan juga lebih enak.”Selain tidak mencampurkan gula ke dalam minuman kopi, Cut Mini juga mengaku tidak lagi memakan nasi karena meyakini kadar gula di dalam nasi juga tinggi.Namun, dia bukan mengentikan sama sekali konsumsi gula karena zat gula tetap dibutuhkan oleh tubuh. Hanya saja, dia mengkonsumsinya pada saat-saat tertentu, seperti makanan dessert.

Cara Menikmati Kopi Indonesia


Pada kesempatan kali ini kami akan memberikan beberapa artikel yang berkaitan tentang pembahasan mengenai Kota Indonesia Punya Cara Sendiri Menikmati Kopi Indonesia. Beberapa artikel yang akan kami sajikan untuk anda kali ini ,bisa sangat membantu apabila anda ingin mencari informasi yang berikaitan mengenai Kota Indonesia Punya Cara Sendiri Menikmati Kopi. Dan dalam kesempatan kali ini kami akan memberikan beberapa artikel yang membahas dan mengulas mengenai Kota Indonesia Punya Cara Sendiri Menikmati Kopi


Hampir setiap daerah di Indonesia punya karakteristik biji kopi berbeda, pun cara penyajiannya. Bertepatan dengan Hari Kopi Internasional yang jatuh setiap 1 Oktober, yuk kenali 10 daerah yang menyajikan kopi dengan cara unik berikut ini!


1. Kopi kawa daun, Bukittinggi

Yang bikin kopi kawa daun ini unik adalah bahan intinya. Bukan biji kopi, melainkan daun kopi yang disangrai, ditumbuk, lalu diseduh. Bukan cuma itu, kopi khas Bukittinggi, Sumatera Barat, ini juga menggunakan batok kelapa sebagai cangkirnya.


2. Kopi rarobang, Ambon

Kopi Rarobang adalah minuman asal Ambon. Meski bukan termasuk daerah produsen kopi, tapi minuman satu ini sudah jadi ikon di Ambon.Kopi dicampur rempah seperti jahe, cengkeh, gula tebu, irisan kacang kenari, dan madu. Kopi ini bisa ditemukan dengan mudah di warung kopi dengan harga sekitar Rp15 ribu.


3. Kopi joss, Yogyakarta

Pasti sudah familiar dengan kopi ini, kan? Kopi asal Yogyakarta ini begitu unik, karena ada sebongkah arang panas yang dimasukkan ke dalam kopi. Karena itulah dinamakan kopi joss, karena terdengar seperti suara arang yang terkena kopi.


4. Kopi khop, Aceh

Kalau biasanya alas gelas berada di bawah, kopi khop khas Aceh justru disajikan dengan cara terbalik. Gimana cara minumnya? Biasanya kopi akan merembes ke luar perlahan-lahan dan kamu bisa menyeruputnya melalui piring kecil. Biasanya ada sedotan yang diselipkan lewat bibir gelas, supaya kopinya tumpah ke luar kamu tinggal meniupnya.


5. Kopi sanger, Aceh

Bukan cuma kopi khop, Aceh punya satu lagi jenis kopi susu yang disajikan secara unik, yakni kopi sanger. Kopi ini hanya bisa dibuat oleh seorang Joki, yakni istilah untuk seorang yang pandai menarik kopi.Yap, proses peracikannya dengan cara ditarik setelah kopi diseduh dan disaring dengan alat khusus ini. Sekilas mengingatkan kita dengan racikan Thai tea, ya?


6. Kopi takar, Mandailing

Sebelum ada gerakan go strawless, kayaknya orang Mandailing, Sumatera Utara, sudah menerapkannya sejak lama. Kopi takar ini unik, karena selain disajikan dalam cangkir batok kelapa, ada kayu manis yang berfungsi seperti sedotan.


7. Kopi durian, Lampung

Minuman satu ini bisa dibilang double combo buat si pecinta kopi dan durian. Kopi khas Lampung tersebut diracik menggunakan biji jenis robusta dan daging buah durian yang manis.Sensasi keduanya dijamin nagih. Tapi buat kamu yang punya penyakit lambung harus tetap hati-hati, karena bisa membuat asam lambungmu naik, sedangkan durian menimbulkan gas.


8. Kopi kasar, Gresik

Kopi dalam minuman khas Gresik ini tidak digiling halus, melainkan ditumbuk kasar. Serbuk kopi bakal naik ke permukaan dan biasanya ada tambahan creamer di atasnya.Kamu perlu mengetok bagian tengah cangkir menggunakan sendok agar creamer turun ke bawah dan tak luber waktu diaduk. Setelahnya, kamu bisa mengaduk kopi seperti biasa, lalu menyeruputnya. Sejumlah warung kopi juga menyertakan tempat untuk membuang ampasnya biar gak ikut terminum.


9. Kopi klothok, Cepu

Kopi Kothok berasal dari Cepu, Jawa Tengah, tapi ada juga yang menyebut kalau kopi ini asalnya dari Yogyakarta. Yang bikin kopi ini unik adalah kopinya bukan diseduh air panas, melainkan air direbus bersama kopi dan gula.


10. Kopi talua, Minang

Busa di permukaan kopi ini bukan milk foam lho, melainkan terbuat dari kuning telur yang dikocok dengan susu kental manis dan bubuk kayu manis. Setelah dikocok hingga mengembang, barulah dituang air seduhan kopi sambil terus dikocok.Seduhan kopi panas akan membuat kuning telurnya matang dan menghasilkan buih lembut di atasnya. Jangan khawatir rasanya bakal amis, busa ini rasanya justru lembut dan creamy.


11. Kopi ijo, Tulungagung

Jangan dibayangkan warna kopinya bakal hijau seperti daun ya. Kopi ijo atau kopi hijau asal Tulungagung, Jawa Timur, ini hanya berwarna lebih pucat dari kopi pada umumnya.Biji kopi disangrai dengan wadah dari tanah liat dan dibakar di atas tungku kayu bakar, bukan kompor gas. Proses ini membuat aroma, warna, dan rasanya sangat khas.Selain 11 kopi di atas, apa nama kopi unik di daerahmu? Tulis di kolom komentar ya!